Semacam ada rasa canggung saat pertama kali meletakkan 10 jari
ini pada keyboard, didalam pikiran terdapat banyak sekali kata yang saling berebut untuk minta
diketik pada Microsoft word, mereka saling berjubel diujung-ujung neuron
(sel-sel saraf) seperti rakyat kita kala antri untuk beras murah dari
pemerintah. Bahkan dari huruf yang membentuk kata, dari kata yang membentuk
kalimat serta kalimat yang terangkai dalam bingkai panjang paragraph pun ada,
mereka berdesak-desakan ingin keluar dari pikiran untuk ditulis dalam bentuk
nyata berupa deretan huruf yang bisa dibaca. Bahkan mereka berteriak dalam
imaji ku “keluarkan kami, keluarkan kami, kami bosan berada dalam pikiran mu,
tolong keluarkan kami, lahirkan kami sebagai hal nyata yang bisa dibaca”,
teriak salah satu kalimat dalam imaji tadi. Begitu gaduhnya pikiran ini hingga
penulis yang dulunya sangat sabar dalam meredam mereka untuk keluar (karena
malas nulis) akhirnya tak tahan lagi hingga terwujudlah kombinasi-kombimasi huruf
A sampai Z ini.
Sebelum penulis melanjutkan
tulisannya, pertama didalam tulisan ini anda cukup membacanya saja dan tak
perlu melakukan negasi dari apa yang penulis lakukan, karena memang tulisan
dibuat agar tidak perlu anda bantah, cukup percayai jika anda percaya dan
begitu pula sebaliknya. Kedua ini adalah sebuah tulisan yang bersifat kolase,
jadi anda tidak akan menemukan sebuah plot dalam alur cerita yang telah anda baca
dari keseluruhan tulisan ini. Ketiga, jangan tegang-tegang ya, ini loh cuma sekedar
tulisan jangan diambil hati yaaa… *peace*
Manusia
adalah mahluk yang lengkap komponennya, dari segi fisik jelas sekali manusia
berbeda dari hewan dan tumbuhan, dilihat dari rantai makanan manusia menempati
posisi paling tinggi dalam alam, hewan dan tumbuhan hanya bisa dikatagorikan
menjadi dua golongan kalo tidak karnivora ya pastinya hebivora, kalo ada
bertanya mana ada tumbuhan yang makan daging tentunya ada yaitu tumbuhan
kantong semar.
Sedangkan manusia itu berbeda mereka adalah golongan omnivore
pemuncak dari rantai makanan di Bumi ini, mengapa hanya ditulis di Bumi saja
bukan diseluruh alam semesta?? Karena sebuah hal yang begitu sederhana, manusia
mempunyai pengetahuan terbatas siapa tahu dibelahan nebula lain diluar sana ada
spesies yang lebih canggih lagi dari manusia, kita harus tetap menjaga teori
propabilitas ini. Hehe.. selain pemuncak dari dari segala rantai makanan
manusia dikarunia oleh Sang Maha Kuasa berupa otak dan hati (jantung), agar
manusia itu berbeda dari hewan ataupun tumbuhan.
Acapkali
kita menemukan perbedaan makna antara hati atau jantung, kita sering bertanya
yang dimaksud hati itu mana dan jantung itu mana, ditilik dari tata letak hati
berada dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma, sedangkan
jantung terletak di rongga dada sebelah kiri. Sekarang saat anda dimaki-maki
orang dikatakan yang menurut anda bukan pada tempatnya pasti anda akan merasa
sakit hati, anda akan merarik nafas dalam lalu anda akan memegang dada anda, mengapa
saat sakit hati anda memegang dada anda bukan perut anda?? Tentunya akan ada
banyak versi berkenaan pertanyaan dalam masalah ini, dalam bahasa Inggris Hati
itu disebut liver sedangkan jantung disebut heart, dan orang barat sana sangat
jelas membedakan antara hati dan jantung, sedangkan orang timur mempunyai
penafsiran yang berbeda pula karena budaya yang tak sama pula. Mari kita bedah
sedikit, berdasarkan contoh diatas istilah hati (jantung) bisa dikatakan berhubungan
dengan emosional bahkan spiritual sedangkan secara ilmiah akan berbeda diksi
yang dipakai. Secara spiritual hati (jantung) ini dibagi lagi menjadi
bagian-bagian yang lebih lagi, menurut seorang ahli filsafat Islam Imam
Al-Ghozali hati (jantung) itu dibagi
menjadi 2 makna yaitu makna pertama seperti yang disebutkan tadi bahwa hati
(jantung) adalah daging kecil yang terletak didalam dada sebelah kiri dan
didalamnya terdapat rongga yang berisi darah. Makna hati (jantung) kedua ialah
merupkan bisikan halus ke-Tuhanan (rabbaniyah) yang berhubungan langsung dengan
hati (jantung) berbentuk daging. Nah.. bagaimana sudah agak bingung atau masih
mampu bertahan membaca tulisan ini? Sebenarnya ada satu lagi pembahasan ini
dari sudut pandang tasawuf, tapi mari kita cukupi dulu sampai disini tentang
hati (jantung) agar bingung berjamaah ini tak terlalu jauh. :-D
Selanjutnya
adalah mengenai otak yang berada dalam kepala kita, salah satu karunia yang
terbesar manusia adalah otak, otak ini tentu saja berbeda dari otak hewan atau
mahluk yang lain karena manusia mempunyai akal atau kemampuan untuk memahami
sesuatu. Manusia yang diciptakan untuk
menjadi pemimpin di dunia ini pastilah disertai dengan perangkat kerja, Emha
Ainun Nadjib pernah berujar, “jika Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu pasti
Tuhan telah menyediakan fasilitas untuk melaksankannya”. Pun kalau tidak ada
kalimat tersebut ada kalimat Yang Maha Kuasa yang berbunyi “sesungguhnya
beserta kesulitan itu ada kemudahan”, ini menandakan bahwa manusia telah
difasilitasi untuk setiap apa yang akan dilakukan. Berlanjut kepada otak tadi,
otak tidak akan jauh pembahasannya dari pikiran, jika kita diminta menjabarkan
apa itu makna dari pikiran maka akan beraneka ragam jawabannya, menurut kbbi
dikembalikan pada kata dasarnya berupa kata pi-kir yang mempunyai makna akal
budi; ingatan; angan-angan. Karena dari kata dasar pikir lalu ditambahi akhiran
–an yang akhiran –an sendiri mempunyai arti proses yang sedang berlangsung
(menurut logika penulis) maka bisa kata pikiran mempunyai makna sebuah proses
berangan-angan . Mungkin akan sedikit berbeda dari apa yang ada dalam bayangan
anda arti pikiran yang penulis kemukakan.
Lalu ada
sebuah pertanyaan lagi muncul, lantas apakah itu ide?? Ayo kita buka kbbi lagi,
ide menurut kbbi adalah rancangan yang tersusun didalam pikiran. Hmm… akan
sangat tanggung jika tidak kita selesaikan pembahasan ini, jadi jika diruntut
dari awal bagaimana manusia bisa memutuskan sesuatu, pasti ada runtutan untuk
semua ini. Contohnya bagaimana seorang sarjana pendidikan menemukan metode
pembelajaran yang baru, (ini hanya
perkiraan penulis) jadi saat seseorang mulai berpikir akan sesuatu timbul ide
dulu, idenya berasal dari sebuah pertanyaan yang diawali kata “bagaimana”
setelah itu muncul akal yang memulai untuk memahami atau memecahkan masalah
tersebut, selanjutnya setelah akal mulai memahami terjadilah sebuah pemikiran
hingga akhirnya ditemukannya sebuah hasil, untuk lebih mudahnya seperti ini,
ada input berupa masalah (karena ide muncul dari sebuah masalah) setelah itu
masalah tersebut dikelola oleh akal yang akan dijadikan sebuah pemikiran,
selanjutnya output berupa solusi. Kalo anda kurang paham tentang apa yang
ditulis secara pribadi penulis meminta maaf karena terlalu memaksakan diri agar
diterima sudut pandangnya. Akal bisa dikatakan juga sebagai control dari pikiran
yang nantinya disusun secara acak ataupun sistematis untuk menjadi ide, mengapa
akal sebagai control dari pikiran? Iya karena pikiran itu belum menjadi sebuah
ide, pikiran adalah kumpulan ratusan angan-angan yang belum tersusun, masih
mengawang-awang didalam otak kita. Ini lah yang membedakan manusia normal
dengan manusia yang bisa dikatakan mengalami “gangguan”, perbedaannya adalah
pada akal, orang yang normal mampu mengatur pikiran-pikiran yang berlalu lalang
dalam dirinya untuk disusun menjadi sebuah ide dan sebaliknya orang yang
“gangguan” juga mempunyai pikiran-pikiran tetapi kehilangan kemampuan untuk
mengendalikan pikirannya, ini lah akal sebuah pemberian dari Sang Maha Rohman
dan Rohim.
Untuk
mengakhiri tulisan ini penulis akan mengungkapkan mengapa judul dari tulisan
ini adalah sabrang mowo damar panuluh, jika diartikan dalam bahasa Indonesia
kurang lebih mempunyai arti, menyeberang membawa lentera penerang. Sebuah
susunan kata yang begitu artistik dan penuh harapan yang tinggi. Inilah sebuah
arti dari dari perjuangan manusia, karena Rosullullah SAW pernah bersabda,
“Qoirunnasi anfauhum linnas” sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang
bermanfaat bagi manusia yang lain. Dari sinilah semua tulisan ini bermula dari
tulisan panjang yang telah anda baca tadi merupakan sebuah upaya dari penulis
untuk bisa membagi apa yang penulis ketahui agar bisa diambil buah manfaatnya,
menyeberang membawa lentera penerang adalah sebuah jalan untuk menanam kebaikan
pada sisi gelap yang belum disentuh oleh cahaya. Demikian tulisan ini dibuat,
jika menjadi sebuah cerita yang klise atau garing itu semua adalah salah
penulis bila ada dari deretan kalimat yang bisa membuat anda memperoleh sebuah
pengetahuan baru itu adalah berkat Sang Maha Ilmu semata. Terima kasih atas
perhatian dan atensinya, semoga keselamatan selalu turun bagaikan hujan dan
hati kita dilapangkan bak angkasa. :-D
Komentar
Posting Komentar