Langsung ke konten utama

Makna sebuah eksistensi roti isi.


Oleh : Arc

Suatu hari salah seorang sahabat berkata pada ku, andaikan kita bertiga ini adalah sebuah roti isi yang sangat lezat maka aku (sababat ku) adalah tepung yang membuatnya dan dia (sahabat ku yang lain) adalah coklat isinya, sedangkan aku dia ibaratkan plastik yang membungkus roti isi yang ekstra lezat itu. Dia berujar bahwa kami bertiga merupakan eksistensi yang saling melengkapi antara daging roti dan isi roti, tentunya bungkus plastik yang menutupi mereka merupakan hal yang kan mengangkat sebuah prestise. Akan tetapi segala hal yang berkaitan tentang eksistensi ini bertentangan tentang pemaknaannya didalam diri ku, aku menolak. Karena aku lebih bahagia jika roti isi coklat itu terus tenar dan lezat tanpa ada aku disana, biarkan roti isi coklat itu tebungkusi oleh bungkus yang lebih menarik. Karena bagiku, lebih baik aku lebih memilih menjadi air bagi mereka jika memang eksistensi ku itu ada.

Air adalah hal yang tidak akan orang ingat saat membeli sebuah roti isi coklat yang lezat itu, air hanya diingat sang pembuat roti dan air hanya akan diingat orang yang telah memakan roti, biarlah mereka menjadi roti isi coklat yang mendunia dan setiap orang merasakan betapa lezatnya, karena air akan tetap menjadi air keberadaannya memang jarang orang menyadari tetapi air itu ada dalam setiap proses pembentukan roti, serta air tidak membutuhkan sebuah pengakuan bahwa dia ada.

Eksistensi merupakan kondisi dimana manusia benar-benar mencari siapa jati diri mereka, darimana mereka berasal dan akan kemana  mereka pergi, keber-ADA-an merupakan bahasan pokok dari eksistesi sering pun kita jumpai istilah eksistensialisme yang merupakan aliran yang menganut paham keberadaan. Aliran ini mengajarkan bahwa setiap individu bebas dalam berbuat  apapun atas kesadaran diri mereka sendiri, kebebasan ialah tujuan dari eksistensialime karena tanpa ada sebuah adanya kebebasan dalam diri manusia maka manusia tersebut tidak ada atau keberadaannya tidak bisa dianggap ada.

Lebih jauh mengenai eksistensialime, menurut penulis aliran ini merupakan cikal bakal lahirnya masyarakat yang liberal atau bebas dan nantinya aliran eksistensisalisme ini akan berbenturan dengan pegangan hidup manusia (agama) yang telah diaktualisasikan setiap hari dan secara kontinyu dari masa ke masa. Eksistensialisme berpegang pada individu manusia yang bebas dalam berkehendak dan menembus semua hal yang menghalangi kehendak tersebut, penganut aliran ini berpandangan bahwa didunia ini tidak ada yang namanya salah dan benar karena salah dan benar itu merupakan relative atau tergantung individu masing-masing sesuai dengan taraf berpikir dan merasanya.

Jika manusia beranggapan bahwa kebebasan adalah mutlak itu tidak ada dan tergantikan oleh kebebasan yang bersifat tergantung individu atau relatif bagi mereka, maka degradasi moral akan cepat terjadi karena tidak ada tali pengikat antara satu dengan yang lain, antara individu bebas melakukan apapun tanpa ada penghalang yang membedakan ini buruk atau baik. Eksistensialisme juga akan menentang kebenaran absolute atau kebenaran yang berasal dari Tuhan, dikarenakan kerelatifan yang mereka anggap benar tadi. Tentunya saat kita  mulai terjebak dan tersesat dalam berpikir maka jalan terbaik yang harus dilakukan manusia dalam mencari makna sebuah kebenaran dan eksistensinya adalah dengan bertanya pada fatwa hati dan merendahkan diri pada Sang Maha Tinggi untuk kembali kepada lembut kasih sayangNya. FAFIRRU ILLALLAH



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Amorfati tanpa ego fatum.

Berjalan menjalani kehidupan yang meliuk-liuk ini begitu melelahkan, kaki ini capek melangkah, tangan ini lelah menahan beban yang dibawa, punggung ini akankah tetap mampu menahan hantaman kehidupan, pikiran ini bergelayut terbang ke dunia angan yang tak bertepi dan tak berjurang, ingin rasanya jatuh saja kedalam lorong hitam gelap agar ku tak perlu repot dengan ini semua, hati ini berkecambuk resah gundah gulana. Gravitasi seakan semakin kuat menarik kita untuk jatuh tersungkur mencium bumi yang mulai tandus ini. Tapi apakah ini kan menjadi akhir dari dialektika panjang kehidupan yang dimulai sejak ruh   itu ditiupkan dalam rahim ibunda. Tentulah bukan, ini adalah indahnya kehidupan yang penuh nilai estetika. Hidup ini setelah jatuh bukanlah harus terus tersungkur dan menyerah tanpa harap untuk bisa bangkit lagi, karena kesucian dalam kehidupan bukanlah menyerah tanpa harap tapi bangkit lagi dengan penuh kepasrahan kepada Allah SWT dan penuh harap padaNYA hanya padaNYA.  ...

Sabrang Mowo Damar Panuluh

Semacam ada rasa canggung saat pertama kali meletakkan 10 jari ini pada keyboard, didalam pikiran terdapat banyak   sekali kata yang saling berebut untuk minta diketik pada Microsoft word, mereka saling berjubel diujung-ujung neuron (sel-sel saraf) seperti rakyat kita kala antri untuk beras murah dari pemerintah. Bahkan dari huruf yang membentuk kata, dari kata yang membentuk kalimat serta kalimat yang terangkai dalam bingkai panjang paragraph pun ada, mereka berdesak-desakan ingin keluar dari pikiran untuk ditulis dalam bentuk nyata berupa deretan huruf yang bisa dibaca. Bahkan mereka berteriak dalam imaji ku “keluarkan kami, keluarkan kami, kami bosan berada dalam pikiran mu, tolong keluarkan kami, lahirkan kami sebagai hal nyata yang bisa dibaca”, teriak salah satu kalimat dalam imaji tadi. Begitu gaduhnya pikiran ini hingga penulis yang dulunya sangat sabar dalam meredam mereka untuk keluar (karena malas nulis) akhirnya tak tahan lagi hingga terwujudlah kombi...

Sayap Kebebasan

Kebebasan mempunyai banyak makna dan arti, karena disetiap manusia mempunyai angan, persepsi, argumentasi yang berbeda yang telah terbentuk dalam diri mereka karena pengalaman yang telah mereka lalui, dari bacaan yang mereka mengerti. Disini kebebasan itu adalah sebuah karunia atau sebuah tujuan yang harus dicapai untuk mencapai tujuan yang lain. Karena saat diri kita terkekang, kita harus tahu cara menikmati kekangan itu hingga akhirnya yang awalnya kekangan menjadikan jalan untuk kebebasan.  Prinsip utama dalam kebebasan adalah tahu dimana itu batasan. Menjadi manusia yang bebas tetapi tidak tahu batas juga akan merenggut kebebasan orang lain. Prinsip dasar dari kebebasan yang dibahas adalah terbebas dari diskriminasi, penyempitan pemikiran yang membuat buta akan sesuatu, doktrin yang membelenggu pikiran dan hati, keadaan dimana kita harus benar-benar mampu bertahan dalam setiap kondisi yang ada. Sayap kebebasan adalah sebuah ide untuk kita mencapai tujuan kita dengan...