Iqro' "bacalah" kita semua tahu bahwa ayat pertama yang turun dari kitab suci (Islam) adalah membaca, ini merupakan rahasia umum yang jarang sekali dikaji dan diperbincangkan oleh masyarakat. Pun ditinjau dari bahasa, Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Membaca disini tentunya mempunyai arti yang tersurat dan tersirat, arti yang tersurat bisa ditelaah memang artinya manusia itu diperintahkan untuk membaca, membaca tulisan yang tertulis dimanapun, karena setelah membaca ada baiknya tidak hanya dibaca saja tetapi dipahami maksud dari apa yang telah dibaca tadi agar pengetahuan yang didapatkan dari membaca bisa bertransformasi menjadi ilmu. Arti tersiratnya bisa dipahami bahwa membaca itu bukanlah hanya membaca tulisan saja tetapi juga membaca situasi dan kondisi yang terjadi pada kehidupan, melihat hamparan padi nan hijau kita baca apa yang ada disana mungkin kita bisa menemukan pertanyaan-pertanyaan baru soal apa yang kita lihat tadi, mendengar suara berisik atau gaduh kita juga harus bisa membacanya karena pastilah ada yang terjadi mengapa suaranya berisik, apa yang menyebabkan berisik, bagaimana keberisikan ini bisa terjadi, merasakan kesunyian pun kita harus mampu membacanya juga karena disetiap kondisi atau situasi yang ada perintah membaca adalah sebuah hal mutlak yang harus dilakukan.
Membaca adalah sebuah proses berpikir yang memang harus dilakukan manusia sebagai mahluk yang diciptakan lengkap, manusia memiliki insting, nafsu, dan akal yang menjadikan manusia adalah mahluk yang unggul dari mahluk yang lain. Tentunya dari pembahasan tersurat dan tersirat diatas tidaklah bisa dipisah-pisahkan karena aktifitas membaca merupakan satu kesatuan yang saling mengisi satu dengan yang lainnya. Ketika kita bingung terhadap suatu hal maka mencari referensi dari bacaan bisa membantu kita untuk menemukan jawaban-jawaban yang kita cari tadi, terkadang terlalu percaya dengan apa yang kita baca tanpa memberlakukan keseimbangan antara tersurat dan tersirat tadi bisa juga menjerumuskan. Karena pengalaman yang kita alami tidak akan kita temukan disebuah buku bacaan yang oleh karenanya membaca secara tersirat juga harus dijadikan acuan dalam mengambil setiap keputusan yang ada.
Membaca bagian dari hidup ku, telah dijelaskan diatas bahwa membaca merupakan perintah Allah SWT yang memang mewajibkan hambanya untuk mampu berpikir setelah mereka membaca, agar manusia mampu mensyukuri dan mencari keberadaanNya dan selalu ingat akan diriNya. Jika kita telaah mendalam lagi proses sebuah pemikiran juga dibentuk dari seberapa banyak pengetahuan yang kita dapatkan tentunya pengetahuan ini diperoleh dari melihat, mendengar dan merasakan tadi. Sebut saja 3 hal ini adalah instrument pengetahuan manusia, dari membaca entah itu tersurat atau tersirat, maka akan menimbulkan rangsangan baru pada otak kita yang menyebabkan cerahnya pola pikir dan meluasnya pandangan kita terhadap kehidupan, lebih bijak dalam menanggapi sebuah persoalan serta mampu berpikir efektif. Karena bisa dikatakan juga bahwa membaca itu membawa cahaya.
Membaca bagian dari hidup ku, telah dijelaskan diatas bahwa membaca merupakan perintah Allah SWT yang memang mewajibkan hambanya untuk mampu berpikir setelah mereka membaca, agar manusia mampu mensyukuri dan mencari keberadaanNya dan selalu ingat akan diriNya. Jika kita telaah mendalam lagi proses sebuah pemikiran juga dibentuk dari seberapa banyak pengetahuan yang kita dapatkan tentunya pengetahuan ini diperoleh dari melihat, mendengar dan merasakan tadi. Sebut saja 3 hal ini adalah instrument pengetahuan manusia, dari membaca entah itu tersurat atau tersirat, maka akan menimbulkan rangsangan baru pada otak kita yang menyebabkan cerahnya pola pikir dan meluasnya pandangan kita terhadap kehidupan, lebih bijak dalam menanggapi sebuah persoalan serta mampu berpikir efektif. Karena bisa dikatakan juga bahwa membaca itu membawa cahaya.
Komentar
Posting Komentar