Langsung ke konten utama

Manusia membutuhkan batasan.

     Dalam kehidupan masyarakat kini yang begitu memuja "kekinian" atau modern dan gaya hidup yang begitu bebas bahkan kalo bisa bebas tanpa batas. Akankah ini menjadiakan tatanan yang bisa tertata dengan baik?? karena prinsip-prinsip kebebasan yang tidak ada batasnya hanya akan merusak dan begitu destruktif. Manusia butuh batas-batas didalam hidupnya, karena manusia adalah mahluk Tuhan yang diberikan free will (kehendak bebas) dimuka bumi ini yang menjadikan manusia lebih unggul dari mahluk yang lain. Karena free will ini manusia bertanggung jawab atas apa tindakan yang mereka perbuat terhadap sesama, alam semesta bahkan kepada Tuhan.

     Tetap saja manusia akan tetap kemali kepada fitrah mereka yaitu kecenderungan mencari sandaran, kecenderungan untuk menyerahkan beban yang mereka tanggung pada sesuatu. Ketergantungan inilah yang menjadikan kita selalu butuh aturan yang mampu mengendalikan hasrat yang tidak terkendali dari sebuah manusia, yaitu kerakusan. Kerakusan dalam hal apapun, contohnya saja saat makan jika kita sudah makan dan perut kita kenyang dalam artian kebutuhan tubuh akan asupan gizi dan nutrisi sudah terpenuhi, akan tetapi jika ada makanan lagi yang lebih enak disajikan maka perut yang kenyang tadi menolak untuk makan, tapi hasrat mulut tidak bisa menolak, nafsu makan muncul berkali lipat meskipun perut menolak. Inilah kerakusan atau keserakahan manusia, untuk itu perlulah hukum atau aturan untuk mengatur keserakahan ini. Rosullullah SAW pernah bersabda, "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Manusia tetap bututh tuntunan untuk menjalani hidup, dan ini mutlak.

    Apalah guna kebebasan yang benar-benar bebas itu jika kebebasan yang bebas itu begitu destruktif terhadap manusia sendiri, memuja kebebasan dan melakukan hal sesuka hati. Ini adalah jaman yang benar edan karena manusia sudah tidak mau mengenal sejatinya diri mereka sendiri, tidak mau mengenal lebih dalam esensi mereka diciptakan untuk apa dan akan kemana mereka setelah mati. Jika manusia mau berpikir lebih dalam dan mau merasakan lebih peka sebenarnya apa yang terjadi dalam kehidupan adalah karena adanya Dzat yang maha kuasa, bahkan DIA berkata untuk kita katakan padaNYA, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb sekalian alam".

    Karena kebebasan sejati ialah saat kita sudah tidak terikat lagi oleh keinginan-keinginan yang fana dan sudah bisa menjaga jarak hati kita pada dunia. Untuk mencapai hal tersebut perlulah ada sebuah aturan-aturan yang mengikat hasrat serakah manusia yang begitu liar itu dalam sebuah sangkar indah dimana dia harus tinggal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Amorfati tanpa ego fatum.

Berjalan menjalani kehidupan yang meliuk-liuk ini begitu melelahkan, kaki ini capek melangkah, tangan ini lelah menahan beban yang dibawa, punggung ini akankah tetap mampu menahan hantaman kehidupan, pikiran ini bergelayut terbang ke dunia angan yang tak bertepi dan tak berjurang, ingin rasanya jatuh saja kedalam lorong hitam gelap agar ku tak perlu repot dengan ini semua, hati ini berkecambuk resah gundah gulana. Gravitasi seakan semakin kuat menarik kita untuk jatuh tersungkur mencium bumi yang mulai tandus ini. Tapi apakah ini kan menjadi akhir dari dialektika panjang kehidupan yang dimulai sejak ruh   itu ditiupkan dalam rahim ibunda. Tentulah bukan, ini adalah indahnya kehidupan yang penuh nilai estetika. Hidup ini setelah jatuh bukanlah harus terus tersungkur dan menyerah tanpa harap untuk bisa bangkit lagi, karena kesucian dalam kehidupan bukanlah menyerah tanpa harap tapi bangkit lagi dengan penuh kepasrahan kepada Allah SWT dan penuh harap padaNYA hanya padaNYA.  ...

Sabrang Mowo Damar Panuluh

Semacam ada rasa canggung saat pertama kali meletakkan 10 jari ini pada keyboard, didalam pikiran terdapat banyak   sekali kata yang saling berebut untuk minta diketik pada Microsoft word, mereka saling berjubel diujung-ujung neuron (sel-sel saraf) seperti rakyat kita kala antri untuk beras murah dari pemerintah. Bahkan dari huruf yang membentuk kata, dari kata yang membentuk kalimat serta kalimat yang terangkai dalam bingkai panjang paragraph pun ada, mereka berdesak-desakan ingin keluar dari pikiran untuk ditulis dalam bentuk nyata berupa deretan huruf yang bisa dibaca. Bahkan mereka berteriak dalam imaji ku “keluarkan kami, keluarkan kami, kami bosan berada dalam pikiran mu, tolong keluarkan kami, lahirkan kami sebagai hal nyata yang bisa dibaca”, teriak salah satu kalimat dalam imaji tadi. Begitu gaduhnya pikiran ini hingga penulis yang dulunya sangat sabar dalam meredam mereka untuk keluar (karena malas nulis) akhirnya tak tahan lagi hingga terwujudlah kombi...

Sayap Kebebasan

Kebebasan mempunyai banyak makna dan arti, karena disetiap manusia mempunyai angan, persepsi, argumentasi yang berbeda yang telah terbentuk dalam diri mereka karena pengalaman yang telah mereka lalui, dari bacaan yang mereka mengerti. Disini kebebasan itu adalah sebuah karunia atau sebuah tujuan yang harus dicapai untuk mencapai tujuan yang lain. Karena saat diri kita terkekang, kita harus tahu cara menikmati kekangan itu hingga akhirnya yang awalnya kekangan menjadikan jalan untuk kebebasan.  Prinsip utama dalam kebebasan adalah tahu dimana itu batasan. Menjadi manusia yang bebas tetapi tidak tahu batas juga akan merenggut kebebasan orang lain. Prinsip dasar dari kebebasan yang dibahas adalah terbebas dari diskriminasi, penyempitan pemikiran yang membuat buta akan sesuatu, doktrin yang membelenggu pikiran dan hati, keadaan dimana kita harus benar-benar mampu bertahan dalam setiap kondisi yang ada. Sayap kebebasan adalah sebuah ide untuk kita mencapai tujuan kita dengan...