Kenyataannya didalam berorganisasi sering dipelajari mengenai bagaimana cara menjadi pemimpin yang bisa memimpin anggotanya, sering diadakan workshop training dan berbagai macam acara untuk bisa meng up-grade kemampuan memimpin seseorang. Lantas didalam pelaksanaannya tat kala masih acap dijumpai kebingungan dalam memimpin, karena dalam acara-acara tadi jarang sekali diberikan materi mendasar tentang kepemimpinan. Memimpin merupakan seni yang telah berjalan saat peradaban itu ada. Lantas jarang dari kita menggali apa itu esensi dari memimpin.
Dalam praktek lapangannya seorang yang telah belajar teknik-teknik hanya beracu pada materi yang diberikan dan terlihat tidak natural sama sekali karena mereka mencontoh teks yang telah diberikan. Semisal memimpin itu harus bertanggung jawab, cerdas, mengayomi, dan banyak hal lain yang dijadikan materi untuk pendalaman kepemimpinan. Akan tetapi itu bukanlah esensi dari memimpin sendiri, itu hanyalah batang bukan akar dari cara memimpin. Lantas apa itu akarnya??
Seperti yang sudah di sebutkan diatas tentunya bisa diambil kesimpulan, coba renungkan sejenak apa itu esensi dari memimpin. Jika sudah coba elaborasi lagi dari jawaban yang telah kalian temukan tersebut.
Akar dari seni memimpin adalah komunikasi. Iya komunikasi karena dengan good communication kita bisa menggerakkan, memobilisasi, membentuk sebuah aliansi demi tercapainya tujuan.
Dalam dasar kepemimpinan yang pertama kali harus dimiliki adalah seni berkomunikasi yang baik, karena jaman sekarang ini haruslah ada bentuk kekuatan berupa menanamkan keyakinan pada orang lain untuk bisa dipercayai dan selanjutnya bisa memanagement orang lain. Seperti haknya pisau bermata dua, komunikasi bisa digunakan menjadi senjata untuk kebaikan juga bisa digunakan untuk keburukan, bayangkan saja sebuah miss komunikasi kecil saja bisa menciptakan konfik yang besar dan sebuah komunikasi yang baik pula bisa menciptakan peluang yang begitu menakjubkan pula.
Demikian dulu posting hari ini, untuk materi komunikasi selanjutnya semoga ada waktu untuk merangkai dan menulisnya di blog ini tentang bagaimana mengidentifikasi gaya bicara manusia, mempengaruhi seseorang tanpa disadari. Menarik bukan.
Dalam praktek lapangannya seorang yang telah belajar teknik-teknik hanya beracu pada materi yang diberikan dan terlihat tidak natural sama sekali karena mereka mencontoh teks yang telah diberikan. Semisal memimpin itu harus bertanggung jawab, cerdas, mengayomi, dan banyak hal lain yang dijadikan materi untuk pendalaman kepemimpinan. Akan tetapi itu bukanlah esensi dari memimpin sendiri, itu hanyalah batang bukan akar dari cara memimpin. Lantas apa itu akarnya??
Seperti yang sudah di sebutkan diatas tentunya bisa diambil kesimpulan, coba renungkan sejenak apa itu esensi dari memimpin. Jika sudah coba elaborasi lagi dari jawaban yang telah kalian temukan tersebut.
Akar dari seni memimpin adalah komunikasi. Iya komunikasi karena dengan good communication kita bisa menggerakkan, memobilisasi, membentuk sebuah aliansi demi tercapainya tujuan.
Dalam dasar kepemimpinan yang pertama kali harus dimiliki adalah seni berkomunikasi yang baik, karena jaman sekarang ini haruslah ada bentuk kekuatan berupa menanamkan keyakinan pada orang lain untuk bisa dipercayai dan selanjutnya bisa memanagement orang lain. Seperti haknya pisau bermata dua, komunikasi bisa digunakan menjadi senjata untuk kebaikan juga bisa digunakan untuk keburukan, bayangkan saja sebuah miss komunikasi kecil saja bisa menciptakan konfik yang besar dan sebuah komunikasi yang baik pula bisa menciptakan peluang yang begitu menakjubkan pula.
Demikian dulu posting hari ini, untuk materi komunikasi selanjutnya semoga ada waktu untuk merangkai dan menulisnya di blog ini tentang bagaimana mengidentifikasi gaya bicara manusia, mempengaruhi seseorang tanpa disadari. Menarik bukan.
Komentar
Posting Komentar