Dunia semakin mengedepankan teknologi, mulai dari urusan perbankan hingga merambah pada pertanahan. Kita bisa pesan makanan, minuman, baju atau apaun lewat smartphone, bahkan transfer rupiah pun mudah sekali. Masuk pada era industri 4.0 dalam bidang pertanahan pun telah berkembang begitu pesat. Sekarang sertifikat tanah sudah mulai digarap dalam bentuk elektronik, tentunya akan sangat membantu warga negara Indonesia yang sering terjadi hilangnya sertifikat tanah yang berbentuk fisik, apa lagi Negara ini adalah negeri yang dijuluki ring of fire, tidak bisa dipungkiri banyak tempat di tanah Nusantara yang mengalami gempa bumi, gunung meletus ataupun banjir yang marak terjadi, pastinya sertifikat tanah adalah menjadi salah satu kendala yang banyak dialami masyarakat, bisa hilang, terbakar, atau basah karena air. Jika sistem elektronik tentunya data sertifikat tersebut akan tetap ada dan diawasi, jika butuh tinggal masuk pada id dan password yang telah diberikan dan dicetak ulang. Sangat mudah dan praktis. Tetapi didalam cyberspace (ruang siber) hari ini keamanan sistem juga menjadi kekhawatiran tersendiri, karena saya teringat kutipan dari sebuah film "who am i" kutipan yang cukup logis. No System Is Safe. Karen sebuah sistem yang membuat adalah manusia, tentunya akan ada banyak celah yang terjadi.
Berjalan menjalani kehidupan yang meliuk-liuk ini begitu melelahkan, kaki ini capek melangkah, tangan ini lelah menahan beban yang dibawa, punggung ini akankah tetap mampu menahan hantaman kehidupan, pikiran ini bergelayut terbang ke dunia angan yang tak bertepi dan tak berjurang, ingin rasanya jatuh saja kedalam lorong hitam gelap agar ku tak perlu repot dengan ini semua, hati ini berkecambuk resah gundah gulana. Gravitasi seakan semakin kuat menarik kita untuk jatuh tersungkur mencium bumi yang mulai tandus ini. Tapi apakah ini kan menjadi akhir dari dialektika panjang kehidupan yang dimulai sejak ruh itu ditiupkan dalam rahim ibunda. Tentulah bukan, ini adalah indahnya kehidupan yang penuh nilai estetika. Hidup ini setelah jatuh bukanlah harus terus tersungkur dan menyerah tanpa harap untuk bisa bangkit lagi, karena kesucian dalam kehidupan bukanlah menyerah tanpa harap tapi bangkit lagi dengan penuh kepasrahan kepada Allah SWT dan penuh harap padaNYA hanya padaNYA. ...
Komentar
Posting Komentar