Langsung ke konten utama

Media Sosial Mengurung Kebebasan Kita

Tidak bisa dipungkiri media sosial adalah alam lain yang kita setiap saat kunjungi dan hidup serta membuat kehidupan maya didalamnya. Dengan berbagai macam fitur yang ditawarkan, kita seperti dimanjakan atau lebih tepatnya di"nina bobo"kan didalam platform tersebut. Apalagi saat ini alogaritma dari media sosial (medsos) ini akan selalu menghubungkan apa yang sedang kita cari, gemari, nikmati, dan yang sering kita kunjungi. Contohnya kuliner, saat kita beberapa kali mencari tema kuliner maka sepanjang tangan kita scroll layar smartphone kita, maka akan ada info tentang makanan.

Seperti inilah kenyataannya, ini sangat menyenangkan tapi juga mengerikan. Karena tujuan utama medsos ini dibuat adalah bagaimana caranya agar users berlama-lama dalam menggunakan platform tersebut. Mulai dari membuat coretan dididing, mencuitkan sesuatu, hingga berevolusi yang dulunya tulisan, dengan gambar plus caption menjadi video singkat. This is fantastic!!!

Semakin lama semakin kita diarahkan untuk selalu hidup dalam kotak "penjara" ini. Padahal di dunia maya bukan hanya itu, ada banyak sekali hal menarik yang bisa dilakukan, tapi karena dogma kuat yang selalu dikonsumsi setiap hari. Maka makna dari Internet sekarang adalah media sosial.

Rasa ingin tahu adalah hal penting bagi manusia, tetapi rasa ingin tahu ini tentang apa. Jika kita terlalu sering menggunakan medsos maka rasa ingin tahu kita akan disajikan secara instan, contoh isu politik. Hari ini sedang ramai sekali untuk mengundur pemilu 2024 dan gagasan Presiden 3 periode. Jika kita selalu mencari ini di medsos, untuk hari ini maka informasi yang kita tangkap adalah debat, hujatan, atau pun opini sepihak dari yang pro atau pun yang kontra isu tersebut. Kita hanya disajikan informasi instan dan menumpulkan analisa kita, jadi semacam ini kalo kita akan ke kota D maka harus melewati kota A, B, C, dulu sebelum D. Jika medos kita tidak perlu melewati kota A, B, C tinggal disajikan saja D, tapi timbul pertanyaan apakah itu benar-benar kota D?
Hal semacam inilah yang membuat kita tumpul dalam melakukan analisa, kebebasan berpikir kita direduksi.
Harusnya hal yang bisa lakukan adalah mencari data terkait pemilihan umum di undang-undang. Kita baca, cermati, dengarkan pendapat dari ahli (bisa dari YouTube) atau membaca artikel-artikel yang senada tentang hal tersebut. Nah setelah itu barulah kita bisa melihat dengan sudut pandang yang luas, hingga akhirnya kita yakin inilah Kota D yang akan saya tuju.

Pada dasarnya pola pikir kita dibuat instan dengan istilah sekarang, kita seperti sumbu pendek yang mudah meledak. Mudah diadu domba dan menimbulkan ketidakpercayaan satu dengan yang lain. Yap ini adalah sisi lain dari medsos, tentunya banyak pula nilai positif yang kita dapatkan.
Yang terpenting adalah saat melihat sesuatu jangan mudah menghakimi, lakukan cover bothside, risetlah secara penuh. Agar kita tidak terpenjara didalam penjara maya ini.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Amorfati tanpa ego fatum.

Berjalan menjalani kehidupan yang meliuk-liuk ini begitu melelahkan, kaki ini capek melangkah, tangan ini lelah menahan beban yang dibawa, punggung ini akankah tetap mampu menahan hantaman kehidupan, pikiran ini bergelayut terbang ke dunia angan yang tak bertepi dan tak berjurang, ingin rasanya jatuh saja kedalam lorong hitam gelap agar ku tak perlu repot dengan ini semua, hati ini berkecambuk resah gundah gulana. Gravitasi seakan semakin kuat menarik kita untuk jatuh tersungkur mencium bumi yang mulai tandus ini. Tapi apakah ini kan menjadi akhir dari dialektika panjang kehidupan yang dimulai sejak ruh   itu ditiupkan dalam rahim ibunda. Tentulah bukan, ini adalah indahnya kehidupan yang penuh nilai estetika. Hidup ini setelah jatuh bukanlah harus terus tersungkur dan menyerah tanpa harap untuk bisa bangkit lagi, karena kesucian dalam kehidupan bukanlah menyerah tanpa harap tapi bangkit lagi dengan penuh kepasrahan kepada Allah SWT dan penuh harap padaNYA hanya padaNYA.  ...

Sabrang Mowo Damar Panuluh

Semacam ada rasa canggung saat pertama kali meletakkan 10 jari ini pada keyboard, didalam pikiran terdapat banyak   sekali kata yang saling berebut untuk minta diketik pada Microsoft word, mereka saling berjubel diujung-ujung neuron (sel-sel saraf) seperti rakyat kita kala antri untuk beras murah dari pemerintah. Bahkan dari huruf yang membentuk kata, dari kata yang membentuk kalimat serta kalimat yang terangkai dalam bingkai panjang paragraph pun ada, mereka berdesak-desakan ingin keluar dari pikiran untuk ditulis dalam bentuk nyata berupa deretan huruf yang bisa dibaca. Bahkan mereka berteriak dalam imaji ku “keluarkan kami, keluarkan kami, kami bosan berada dalam pikiran mu, tolong keluarkan kami, lahirkan kami sebagai hal nyata yang bisa dibaca”, teriak salah satu kalimat dalam imaji tadi. Begitu gaduhnya pikiran ini hingga penulis yang dulunya sangat sabar dalam meredam mereka untuk keluar (karena malas nulis) akhirnya tak tahan lagi hingga terwujudlah kombi...

Sayap Kebebasan

Kebebasan mempunyai banyak makna dan arti, karena disetiap manusia mempunyai angan, persepsi, argumentasi yang berbeda yang telah terbentuk dalam diri mereka karena pengalaman yang telah mereka lalui, dari bacaan yang mereka mengerti. Disini kebebasan itu adalah sebuah karunia atau sebuah tujuan yang harus dicapai untuk mencapai tujuan yang lain. Karena saat diri kita terkekang, kita harus tahu cara menikmati kekangan itu hingga akhirnya yang awalnya kekangan menjadikan jalan untuk kebebasan.  Prinsip utama dalam kebebasan adalah tahu dimana itu batasan. Menjadi manusia yang bebas tetapi tidak tahu batas juga akan merenggut kebebasan orang lain. Prinsip dasar dari kebebasan yang dibahas adalah terbebas dari diskriminasi, penyempitan pemikiran yang membuat buta akan sesuatu, doktrin yang membelenggu pikiran dan hati, keadaan dimana kita harus benar-benar mampu bertahan dalam setiap kondisi yang ada. Sayap kebebasan adalah sebuah ide untuk kita mencapai tujuan kita dengan...