Titik yang harus dihubungkan untuk menjadi garis hingga menjadi sebuah gambaran yang jelas untuk dipahami.
Menghubungkan sebuah data yang valid dengan data yang valid lainnya bisa membuat kita mengetahui peristiwa yang terjadi, hingga kita menjadi kritis akan sesuatu sehingga kita tahu ujung dari sebuah permasalahan.
Ada istilah otak-atik matuk atau yang sering orang katakan cocoklogi dan saya tidak setuju dengan persamaan ini, lantas menghubungkan titik ini masuk dalam istilah diatas atau tidak? Sebelum kita mengambil konklusinya mari kita beda perbedaan dari otak atik matuk dengan cocoklogi.
Otak Atik Matuk berasal dari istilah Jawa yang kurang lebih bisa diterjemahkan sebagai alat berpikir seseorang terhadap suatu masalah yang dicari berbagai macam cara yang logis dan terukur untuk menyelesaikan lalu dihubungkan cara satu dengan cara yang lain hingga akhirnya matuk (ketemu) sebuah cara yang efektif dan efisien untuk sebuah masalah.
Cocoklogi itu hampir seperti otak Atik Matuk tetapi perbedaannya cocoklogi ini melihat fenomena atau masalah terjadi karena beberapa faktor yang dianggap cocok dengan kejadian, dan tidak ada batasan dalam perumusan kecocokan mereka mengambil dari mana saja datanya untuk dicocokkan.
Iya, mereka dibedakan oleh pembatasan dalam pengambilan data. Karena apa connecting the dots bisa sangat efektif dan efisien jika data yang digunakan melalui filter logika yang sehat, cara berpikir yang kritis, objektifitas, dan ketenangan dalam mengambil kesimpulan.
Connecting the dots tidak hanya asal menarik titik satu ke titik yang lain, tetapi titik-titik ini harus diverifikasi terlebih dahulu dengan objektif, pikiran yang tenang dan logika yang sehat.
Komentar
Posting Komentar