Terkadang kita menjalani hidup ini dipenuhi oleh ambisi-ambisi yang kuat.
Menginginkan kaya raya, menginginkan popularitas, menginginkan kekuasaan. Dan saat itu terjadi ada yang masih bisa tetap menjadi manusia yang rendah hati dalam melihat orang lain. Adapula yang tinggi hati melihat orang lain.
Sebuah kepahitan dalam kondisi terakhir ini, seorang yang katanya berilmu agama tinggi, memakai kalimat goblok untuk seorang penjual es teh keliling yang datang ditempat orang yang dianggap berilmu ini menebarkan wawasannya. Dengan dalih bercanda dia merendahkan orang lain, dengan dalih apapun itu tidak benar, tidak baik dan tidak indah sama sekali.
Bapak ini hanya menjual es teh, dia pejuang keluarga yang tulus ikhlas dalam berjihad dalam ekonomi keluargaanya. Dia tidak butuh popularitas, dia tidak butuh dikramatkan, dia hanya butuh dagangannya dibeli, dan tidak dipermalukan didepan khalayak umum hanya itu saja. Dengan keyakinan yang kuat saya yakin bapak ini tidak mengejar berlebihan apa itu drajat, semat, kramat seperti sang penceramah.
Maka jadilah manusia yang seutuhnya, memberikan rasa hormat pada siapapun dan jangan pernah permalukan manusia atas apa yang kita miliki. Mentang-mentang mempunyai uang, jabatan dan popularitas menjadikan kita tidak menjadi manusia lagi. Karena hidup ini sebuah siklus yang tidak tertebak tapi bisa dikalibrasi. Setitik kesombongan akan menghancurkan karir yang telah dibangun lama dengan pengorbanan apapun itu. Ingat, KESOMBONGAN ADALAH JUBAHNYA TUHAN. Jangan pernah ambil jubah tersebut.
Komentar
Posting Komentar