Langsung ke konten utama

Postingan

Menuju kebebasan finansial. (Mitos yang diciptakan oleh motivator)

Kebebasan finansial sering digaungkan oleh banyak motivator keuangan yang dimana mereka membuka kelas belajar.  Yes, mereka membuka kelas belajar untuk kebebasan mereka sendiri dan tidak untuk anda. Anda hanya diberikan impian, harapan, motivasi yang palsu agar didalam otak anda tercipta sebuah visi baru dalam kehidupan. Kebebasan finansial itu MITOS. Sangat mitos bagi mereka yang berangkat dari garis ekonomi miskin Sampai sederhana. Kebebasan finansial soal itu sering dihitung dari seberapa banyak uang yang berputar dan terus menghasilkan lalu dipotong biaya hidup. Jika surplus maka itu sudah dikatakan bebas finansial dan sebaliknya. What the fuck dude, didalam hidup kita itu harus terus berupaya dan bergerak aktif, entah hitungan mu itu surplus atau minus. Ilusi kebebasan finansial sangat sesat jika dimakan mentah-mentah. Contoh ada influence mengatakan, oke kamu harus belajar ini itu tentang crypto, Saham, atau apakah instrumen investasi lainnya lalu jika kamu bisa menemukan hid...
Postingan terbaru

Sang pemberontak takdir telah datang, Guts.

"Tidak ada surga untukku… dan itu bukan masalah. Dunia ini busuk, penuh darah, penuh pengkhianatan. Aku tidak akan membuang waktu mencari tempat yang katanya ‘tanpa rasa sakit’. Surga seperti itu hanya ada di kepala pengecut yang takut menatap kenyataan. Jika ada neraka di depanku, aku akan berjalan menembusnya. Jika takdir mencoba menjatuhkanku, aku akan mengangkat pedang dan menantangnya. Aku tidak butuh tempat untuk lari… karena satu-satunya tempat yang kutuju adalah jalan yang kupilih sendiri." Itu adalah kutipan monolog dari Guts dalam manga Berserk. Berjalannya waktu Guts mewakili hidupku dan dia memperlihatkan bahwa kemanapun kamu pergi, kenyataan harus dihadapi. Bahkan dalam kutipan ini "There’s no paradise for you to escape to." menunjukkan bahwa tidak tempat sempurna di dunia ini, semua itu harus dihadapi sepahit apapun, sesakit apapun. Penderitaan datang karena kita memimpikan hal ideal dalam kehidupan, mencoba mencari kenyamanan dan kenikmata...

Sebuah . . .

2019 itu tahun yang penuh dialektika. Senang, Sedih, Putus asa, Harapan, dan semua hal yang bertentangan melebur menjadi satu.  Dan pagi itu adalah hal yang sungguh - sungguh aku nikmati sekali, dia digendong mamanya menghadap ke sang Surya, ibuk memasak di dapur, bapak pagi sudah kesawah, adik ku masih terlelap dalam mimpinya.  Iya, kebersamaan itu yang aku harapkan hadir kembali meski tidak mungkin. Bahkan aku rela menukarkan apapun asal bisa kembali lagi disaat itu, meski semua kondisi berat bercampur aduk, antara nyata atau menolak realita. Tanpa aku sadari, aku sangat bahagia dimomen itu. Seolah aku bisa menghantam semua keadaan, tapi aku hanya manusia biasa yang rapuh. 2021 adalah kehancuran, seolah dilemparkan didalam lava mendidih lalu ditenggelamkan di samudera Artik. Dia penjaga ku pergi, selamanya. 2024 tragedi yang kusut, kuharap ibu bisa disembuhkan tetapi keadaan masih belum mendukung, tetap saja ada yang menyakitinya. Ibuk, maafkan aku tidak bisa menjadi perisai...

Jadilah berlian dan tempatkan dirimu ditempatnya.

Profesionalisme merupakan hal yang sangat sakral menurutku. Seorang yang profesional sangat menghargai apa yang dia kerjakan, mempertaruhkan semua yang dia mampu untuk menjalan tugasnya semaksimal mungkin. Dan itulah mengapa saat pekerjaan mereka dihina, diremehkan, itu akan memicu ledakan. Karena mereka yang profesional akan die hard dengan pekerjaan mereka, tersenggol ego mereka saat diremehkan.  Dalam memilih tempat, teman atau lingkungan seorang profesional selalu mempunyai pemikiran, taruhlah berlian di galery berlian makan dia akan bernilai tinggi. Tapi saat berlian ditaruh ditempat sampah maka nilainya hilang karena dianggap palsu. Begitu juga dengan hubungan pertemanan, seorang profesional akan saling menghormati satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, karena mereka juga profesional. Janganlah menghina ataupun meremehkan pekerjaan seorang profesional, karena itu sangat menyenggol ego mereka, mereka pasti akan marah tapi marah mereka adalah diam membisu tanpa ucap lagi. ...

Mata uang dunia modern.

Mata uang atau currency merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam banyak sektor kehidupan, bermula dari sistem barter sampai dengan uang digital menjadi alat untuk perputaran ekonomi bagi masyarakat. Di dunia yang sudah serba instan, cepat, efisien dalam berbagai bidang tanpa kita sadari bahwa perkembangan teknologi juga berperan dalam perubahan di pelbagai nadi kehidupan manusia. Dunia Maya sudah absurd saat ini, dia telah menyatu dengan alam nyata. Media sosial yang awalnya sebagai tempat berinteraksi dengan teman sejawat dan atau keluarga dekat sekarang berkembang menjadi dunia yang bisa mengantarkanmu kemana pun, berkenalan dengan siapapun. Lebih dari itu, media sosial sebagai ember besar berkumpulnya individu, komunitas, bahkan pemerintah menjadikan media sosial sebagai wadah untuk menjalankan visi dan misinya. Toko-toko online yang menjamur menjadikan tanda bahwa kita sudah menyatu dengan dunia maya. Pada dasarnya pemilik dari aplikasi ini menginginkan penggunya menggunakan ap...

Relevansi Madilog di Era Modern

Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) karya Tan Malaka (1943) adalah upaya untuk membangun cara berpikir rasional dan ilmiah dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun, prinsip-prinsipnya masih relevan hari ini, terutama dalam menghadapi tantangan seperti:   1. Melawan Hoaks & Dogmatisme   - Logika: Madilog menekankan pentingnya verifikasi fakta dan penalaran sistematis. Di era banjir informasi, pendekatan ini bisa menjadi tameng terhadap hoaks, propaganda, atau narasi yang tidak kritis (misalnya: politik identitas, konspirasi tanpa bukti).    - Contoh: Analisis Madilog mirip dengan critical thinking modern—seperti memeriksa sumber, konsistensi argumen, dan bias tersembunyi.   2. Dialektika untuk Analisis Sosial  - Konflik Dinamis: Dialektika Madilog (tesis-antitesis-sintesis) bisa diterapkan untuk membaca perubahan sosial, seperti:   - Ketimpangan ekonomi vs gerakan kesetaraan.   - Teknologi vs disrups...