Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Amorfati tanpa ego fatum.

Berjalan menjalani kehidupan yang meliuk-liuk ini begitu melelahkan, kaki ini capek melangkah, tangan ini lelah menahan beban yang dibawa, punggung ini akankah tetap mampu menahan hantaman kehidupan, pikiran ini bergelayut terbang ke dunia angan yang tak bertepi dan tak berjurang, ingin rasanya jatuh saja kedalam lorong hitam gelap agar ku tak perlu repot dengan ini semua, hati ini berkecambuk resah gundah gulana. Gravitasi seakan semakin kuat menarik kita untuk jatuh tersungkur mencium bumi yang mulai tandus ini. Tapi apakah ini kan menjadi akhir dari dialektika panjang kehidupan yang dimulai sejak ruh   itu ditiupkan dalam rahim ibunda. Tentulah bukan, ini adalah indahnya kehidupan yang penuh nilai estetika. Hidup ini setelah jatuh bukanlah harus terus tersungkur dan menyerah tanpa harap untuk bisa bangkit lagi, karena kesucian dalam kehidupan bukanlah menyerah tanpa harap tapi bangkit lagi dengan penuh kepasrahan kepada Allah SWT dan penuh harap padaNYA hanya padaNYA.  ...

Menanam generasi baru

Jaman yang sudah memang serba tidak karuan ini membuat kita merasa putus asa dengan keadaan yang terjadi, kita tengok birokrasi dari atas sampai jajaran paling bawah di desa-desa pun mengalami dekadensi mental yang akut dengan dimulai dengan pemudaran budaya yang selama ini diwariskan. Budaya merupakan warisan leluhur yang tercipta dari keluhuran budi nenek moyang kita, berbagai aspek kehidupan haruslah mempunyai budaya yang mengajarkan keberadaban hingga muncullah sebuah peradaban. Dengan mulai tergerusnya budaya dari jati diri bangsanya maka hilang pula “rumah” bangsa tersebut. Jati diri sebuah bangsa sangatlah penting untuk ditemukan kembali dan disemai (lagi) agar bisa kita untuk bangkit dari kemerosotan ahlak dan pikiran di jaman yang memang benar-benar sudah tidak tahu apa itu batas. Kita digilakan dengan prinsip hidup bebas dan merdeka, akan tetapi bebas dan merdeka dari apa dulu. Banyak terjadi konotasi-konotasi yang menimbulkan sangkaan-sangkaan baru yang berakibat pad...

Membaca bagian dari hidup ku

             Iqro' "bacalah" kita semua tahu bahwa ayat pertama yang turun dari kitab suci (Islam) adalah membaca, ini merupakan rahasia umum yang jarang sekali dikaji dan diperbincangkan oleh masyarakat. Pun ditinjau dari bahasa, Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Membaca disini tentunya mempunyai arti yang tersurat dan tersirat, arti yang tersurat bisa ditelaah memang artinya manusia itu diperintahkan untuk membaca, membaca tulisan yang tertulis dimanapun, karena setelah membaca ada baiknya tidak hanya dibaca saja tetapi dipahami maksud dari apa yang telah dibaca tadi agar pengetahuan yang didapatkan dari membaca bisa bertransformasi menjadi ilmu. Arti tersiratnya bisa dipahami bahwa membaca itu bukanlah hanya membaca tulisan saja tetapi juga membaca situasi dan kondisi yang te...