Sekedar kegelisahan hati mungkin, aku lihat beberapa kali slogan ini di kota yang tercinta ini. Tapi ada resah yang mengundang untuk mulai memikirkan kembali maksud dari slogan kota yang sering disebut Kota Ledre ini. Aku lakukan telaah makna tentang kata-kata ini, mungkin telaah ku yang kurang dalam atau memang makna kata-kata ini terlalu sempit buat ku, tidak apalah aku tidak begitu pusing untuk memikirkan lebih jauh karena beda orang pasti beda pula pemaknaan mereka, ada yang mengatakan bahwa melampaui batas maksimal itu bisa dianalogikan kan seperti ada orang yang setiap hari bisa membaca satu buku, lalu untuk melampaui batas maksimal dia sehari harus membaca dua buku. Bisa juga sih dijadikan acuan tapi ini lebih ke mengubah kebiasaan bukan melampaui batas maksimal.
Lampaui batas maksimalmu memang sebuah slogan yang terlihat atau mungkin lebih tepatnya terselimuti angan-angan yang penuh semangat, membakar passion, berkerja lebih keras tapi menurutku itu adalah sebuah arogansi dari sebuah kata-kata. Aku setuju dengan kerja lebih keras, penuh semangat dan passion dalam mengerjakan suatu hal, tetap saja slogan ini terasa arogan menurut ku. Karena manusia adalah mahluk yang membutuhkan batasan entah apapun itu, lalu adakah batasan pemaknaan dalam slogan ini? Jika ada batasan pemaknaan maka akan lebih down to earth karena hanya dipakai dalam pemaknaan tertentu saja, meskipun akan tetap jangkal dalam nalar ku, tapi masih lumayanlah daripada jika pemaknaan lampaui batas maksimalmu ini bebas memaknai didalam segala bidang, mau jadi apa kita.
Bagaimana mungkin manusia lampaui batas maksimalnya jika manusia itu sebenarnya membutuhkan batasan, jika manusia itu melampaui batas maksimal, tentu boleh dong mengambil dompet orang lain. Ini penerjemahan slogan tersebut dalam arti yang lebih luas dan dari sudut pandang yang berbeda pula. Aku pernah mendengar jika Tuhan itu membenci manusia yang melampaui batas, apa lagi ini diajak melampaui batas maksimalnya, bukannya hidup itu lebih sederhana dan nikmat jika kerja keras dan do'a selalu didampingi dengan rasa syukur yang dalam atas segala yang telah diberikan. Kalo soal kemajuan dan kreatifitas ataupun inovasi itu tidak perlu melampaui batas maksimalnya, karena kita harus yakin pada proses yang kita jalani. Lampaui batas maksimalmu ini terus terang saja masih mengganggu diriku. Mungkin hanya perbedaan cara melihat saja, tapi aku tetap kukuh pada pemikiran ku, slogan ini masih terlalu liar untuk dikeluarkan, bahkan akan berlawanan dengan peribahasa nerimo ing pandum. Sekali lagi lampaui batas maksimalmu adalah kalimat yang masih berlebihan, kan tidak baik juga jika kita menjadi orang yang berlebih-lebihan.
Lampaui batas maksimalmu memang sebuah slogan yang terlihat atau mungkin lebih tepatnya terselimuti angan-angan yang penuh semangat, membakar passion, berkerja lebih keras tapi menurutku itu adalah sebuah arogansi dari sebuah kata-kata. Aku setuju dengan kerja lebih keras, penuh semangat dan passion dalam mengerjakan suatu hal, tetap saja slogan ini terasa arogan menurut ku. Karena manusia adalah mahluk yang membutuhkan batasan entah apapun itu, lalu adakah batasan pemaknaan dalam slogan ini? Jika ada batasan pemaknaan maka akan lebih down to earth karena hanya dipakai dalam pemaknaan tertentu saja, meskipun akan tetap jangkal dalam nalar ku, tapi masih lumayanlah daripada jika pemaknaan lampaui batas maksimalmu ini bebas memaknai didalam segala bidang, mau jadi apa kita.
Bagaimana mungkin manusia lampaui batas maksimalnya jika manusia itu sebenarnya membutuhkan batasan, jika manusia itu melampaui batas maksimal, tentu boleh dong mengambil dompet orang lain. Ini penerjemahan slogan tersebut dalam arti yang lebih luas dan dari sudut pandang yang berbeda pula. Aku pernah mendengar jika Tuhan itu membenci manusia yang melampaui batas, apa lagi ini diajak melampaui batas maksimalnya, bukannya hidup itu lebih sederhana dan nikmat jika kerja keras dan do'a selalu didampingi dengan rasa syukur yang dalam atas segala yang telah diberikan. Kalo soal kemajuan dan kreatifitas ataupun inovasi itu tidak perlu melampaui batas maksimalnya, karena kita harus yakin pada proses yang kita jalani. Lampaui batas maksimalmu ini terus terang saja masih mengganggu diriku. Mungkin hanya perbedaan cara melihat saja, tapi aku tetap kukuh pada pemikiran ku, slogan ini masih terlalu liar untuk dikeluarkan, bahkan akan berlawanan dengan peribahasa nerimo ing pandum. Sekali lagi lampaui batas maksimalmu adalah kalimat yang masih berlebihan, kan tidak baik juga jika kita menjadi orang yang berlebih-lebihan.
Source Photo: www.erikjohanssonphoto.com/#/impossible-escape/
Komentar
Posting Komentar